16 December 2014

ENTHIT KOPI


Gaes, jadi gini. Saya mau berbagi sedikit cerita tentang suatu kegiatan yang bisa dibilang unik atau mungkin justru terkesan kurang gawean. Peristiwa ini terjadi di suatu kampung di lereng Gunung Merapi, iya saya tinggal di situ. Layaknya kehidupan di kampung, kegiatan ronda atau siskamling juga masih eksis sampe sekarang. Warganya, terutama bapak-bapak dan pemuda masih rutin berangkat ronda ataupun sekedar keliling kampung ngambil uang jimpitan untuk pemasukan kas yang bisa digunakan untuk mendukung kegiatan warga. Walaupun ronda ini juga cuma "hangat-hangat tahi ayam", karena biasanya cuma aktif setelah ada himbauan dari Pak Dukuh, atau bahkan setelah terjadinya kasus pencurian. Semboyannya, terlambat ndak papa daripada tidak sama sekali hehehe.


Pada suatu malam, terlihat beberapa pemuda nongkrong di pos ronda. Entahlah malam itu jadwal ronda siapa. Saya yang merupakan figur pemuda teladan pastinya juga ikutan gabung buat ronda sekaligus refreshing, ketemu teman-teman, ngobrol, ndobos, ngrasani tangga. Saat itu di pos ronda ada beberapa pemuda, sebut saja Udin, Basuki, Jamal, dan Gembong <-- orang ini legend banget lhoh, FYI aja sih). Mereka berempat ini main kartu kecil-kecil seukuran domino tapi lebih tipis dan jumlahnya lebih banyak. Di tempatku sering disebut kartu "enthit" atau kartu cina. Entah bagaimana cara mainnya kayaknya seru banget, saya sendiri cuma bisa menonton sambil sesekali ngobrol dengan mereka.

Lama-kelamaan permainan kartu ini menjadi kurang seru karena nggak ada taruhannya. Kalo mau taruhan uang kok ya nanti malah mengarah ke perjudian kan dosa, padahal emang pada nggak punya uang :)). Entah bagaimana awalnya tercetuslah suatu ide.......jrenggg.....jreeeeengggg...... yaitu taruhan kopi. Jadi siapa yang kalah nanti harus dapat hukuman ngasut atau ngocok kartunya setelah itu harus minum kopi satu gelas. Kopinya di sini bukan kopi sembarangan, yaitu kopi kental campuran kopi bubuk dan air panas tanpa gula. Jadi ya rasanya pait banget. Tapi ini rupanya suatu cara yang cukup ampuh untuk meningkatkan atmosfer permainan halah koyo komentator bal. Saya yang cuma jadi penggembira cuma bisa tertawa melihat ekspresi mereka ketika kalah dan meminum kopi tersebut. Bahkan menjelang akhir permainan, ada yang sampai dipaksa untuk meminum atau memakan ampas kopi tersebut karena airnya sudah habis.

Selang beberapa hari kemudian saya ketemu mereka lagi. Mereka bercerita bahwa setelah main kartu malam itu mereka nggak bisa tidur sampai pagi bahkan siang. Ini mungkin efek minum kopi atau lebih tepatnya makan ampas kopi hahahaha. Tapi ternyata itu nggak juga membuat mereka kapok, bahkan di hari lain mereka tengah mempersiapkan pengganti kopi dengan...... perasan air jeruk nipis tanpa gula......

Ana-ana wae....
Kesehatanmu lho cah.....

No comments:

Post a Comment