Sebelum mengenal
Juventus, saya lebih dulu sedikit tau tentang salah satu pemainnya
(legend, icon, bandiera, maskot) yaitu Alessandro Del Piero ketika
bermain di Piala Dunia 1998 di Perancis dan sedang membela Timnas
Italia. Sebenarnya permainannya nggak terlalu istimewa banget
(lumayan sih menurut saya saat itu) tapi nggak tau kenapa namanya
cukup familiar di telinga. Nah, setelah itu kalo kebetulan liat
siaran bola di tivi, saya selalu cari-cari pemain bola yang namanya
Del Piero. Suatu ketika saya ikutan nonton Liga Italia Serie A sama
bapak pas hari Minggu jam 9 malem, saat itu yang nyiarin masih RCTI.
Akhirnya bisa nonton pemain bola yang namanya Del Piero lagi, ya itu
pas match Juventus lawan........ (lupa). Waktu itu gregetnya masih
biasa aja sih, nggak terlalu njagoin Juve maupun Del Piero.
Nah pada akhirnya saya
suka sama Juventus beberapa waktu setelahnya. Nggak tau kenapa,
padahal saat itu (musim 1998/1999) Juve lagi jelek lho (dan saya juga
nggak punya bayangan prestasinya Juve ke depannya bakal kaya’ apa),
Del Piero cidera parah setengah musim lebih, gosip Marcello Lippi
pindah ke int*r, Zinedine Zidane yg setress dan Juve cuma di
peringkat 7 di akhir musim. Tapi justru waktu itu saya malah mulai
suka sama Juve, kenapa nggak milan/lazio/fiorentina bahkan parma yang
saat itu lagi bagus-bagusnya? Kalo suka int*r nggak mungkin, karena
jelek juga. Mungkin ini yang dinamakan TAKDIR (dan kalian nggak harus
bilang WOW!).
Sejak saat itu saya jadi
penggemarnya Juve sampe sekarang, nggak peduli prestasinya Juve kayak
apa. Mungkin masa-masa kelam tuh pas Juve telibat skandal Calciopoli
dan kena hukuman degradasi ke Serie B (musim 2006/2007), bagi saya
yang cuma suporter lewat tivi jelas ada kekecewaan ditambah lagi pas
weekend gak bisa nonton pertandingan Juve di tivi, tapi sisi
positifnya adalah pemain idola saya tetep menunjukkan loyalitasnya
gabung sama Juve meski banyak tawaran dari klub-klub besar Eropa.
Tapi saya tetep suka sama Juve dan percaya kalo Juve cuma semusim di
Serie B dan bakal bangkit lagi, dan tiap Senin rajin ke warnet buat
update berita dan skor pertandingannya Juve. Dan itu terbukti musim
berikutnya Juve lagsung ada di Serie A lagi sebagai tim promosi
sekaligus kandidat scudetto.
Sengaja nggak saya
tuliskan prestasi-prestasinya Juve, karena saya jadi penggemar Juve
pas Juve lagi jelek, saya nggak tau prestasi Juve di masa lalu kaya’
apa dan juga nggak punya bayangan prestasinya Juve ke depannya bakal
kaya’ apa. Ini bukti kalo saya bukan seorang
penggemar/fans/suporter “Glory Hunter”, yaitu fans yang cuma
dukung tim/klub yang lagi bagus aja, kalo tim/klub yang didukung
prestasinya terpuruk akan pindah dukung tim/klub lain yang sedang
bagus. Sebenarnya nggak ada masalah sih dengan para glory hunter,
sah-sah aja, masalah selera.
Nah selanjutnya sesuai
judul di atas, “Apakah Saya Juventini?”. Terus terang saya masih
belum paham dengan definisi “Juventini”, setau saya sih Juventini
itu ya penggemar/fans/suporternya Juventus. Tapi saya belom pernah
nonbar pertandingannya Juve sekalipun (apalagi nonton langsung di
stadion :)))) dan cuma liat di tivi sendirian, saya nggak tergabung
di JCI (Juventus Club Indonesia) chapter manapun dan juga nggak
terlalu tau banyak tentang sejarah Juve tapi tetep suka Juve
bagaimanapun prestasinya dan meskipun Del Piero nggak bermain lagi
buat Juve. Jadi... Apakah Saya Juventini ...???
No comments:
Post a Comment