12 November 2013

MENGELUH ITU, 90%-NYA MAU PAMER

Di kehidupan sehari-hari, kita pasti sering mendengar keluhan dari orang lain. Atau justru kita sendiri yang mengeluh? Kalau saya sih nggak pernah mengeluh (ya paling tidak jarang saya ungkapkan / publikasikan walaupun memang pernah juga). Kalau kita baca di sosial media, apalagi di facebook beeeuuuhhhhh..... banyak banget sak ndhayak koplak. Ada yang mengeluh tentang pekerjaan, sekolah, kuliah, pacaran, bahkan ada yang ketiduran saat ngising aja mereka sampai mengeluh dan dipublikasikan via sosial media #yaelahbro


Dan tahukah kalian, bahwa di dalam suatu keluhan itu ada maksud untuk pamer. Entah berapa persen, angka 90% di atas hanyalah ilustrasi. Yang jelas pasti ada kemungkinan ke arah pamer. Contohnya ini:

1. Duh Ferrari-ku kalo diisi bensin campur kok jadi boros banget ya......
Nah ini contoh mengeluh kenapa mobilnya boros BBM, tapi di sisi lain ini juga menjadi media pamer bahwa dia punya Ferrari. Atau juga pamer jadi orang kaya tapi bego', Ferrari kok diisi bensin campur :|

2. Wah bosen juga ya kerja jadi presiden, tiap hari cuma duduk-duduk aja nggak ada tantangannya.
Ini mengeluh tentang pekerjaan yang membosankan sekaligus pamer bisa jadi presiden.

3. Nggak enak banget deh LDR-an kaya'gini, tiap malam minggu cuman bisa pacaran sama HP nggak bisa ketemu langsung.
Ini mengeluh karena pacarnya jauh, sekaligus pamer punya pacar & punya HP. Nggak mikir apa di luar sana masih banyak yang jomblo? termasuk aku sih hahahahaha #suog

4. Aduh sedih deh... nilai mata kuliah Kalkulus Integral masa' cuman dapat A, padahal targetnya dapat A+.
Kalo yang ini bukan mengeluh dan bukan pamer, tapi mbajing. Masa' ada nilai A+? kenapa juga aku ambil pemisalan pakai kalkulus integral???

Jadi suatu ketika ada teman kalian yang #surhat sambil mengeluh gitu, nggak usah terlalu simpatik lah, kalo perlu disumpahin yang jelek-jelek aja, toh ujung-ujungnya dia pasti cuman mau pamer kok. Atau kalau kata @rasarab "Di-PREK-in aja" . Eh tapi nggak papa ding, pamer itu bagian dari sombong dan sombong itu = bersyukur ---> baca tulisanku yang lain disini.


#update
Konon ada yang tersinggung dengan tulisan ini, saya mohon maaf, tidak ada maksud. Jangan dianggap terlalu serius lah, mungkin kamu kurang piknik hehehehe

No comments:

Post a Comment